Mengenal Svelte JS sebagai framework JavaScript bukanlah hal baru bagi web developer, terutama dengan pendekatannya yang unik dibandingkan React atau Vue.
Popularitas Svelte JS semakin meningkat setelah dinobatkan sebagai framework JavaScript paling disukai dalam Stack Overflow Developer Survey 2022. Tak heran jika banyak developer mulai tertarik mengenal Svelte JS lebih dalam untuk pengembangan aplikasi yang lebih ringan dan cepat.
Tapi apa sebenarnya Svelte JS itu? Mengapa banyak developer jatuh hati padanya? Yuk, kita kupas tuntas!
Svelte adalah framework komponen JavaScript modern yang menawarkan pendekatan unik dalam membangun aplikasi web. Tidak seperti framework lainnya yang bergantung pada Virtual DOM dan bekerja di waktu runtime (saat aplikasi dijalankan di browser), Svelte melakukan sebagian besar pekerjaannya pada saat proses build.
Artinya, kode yang kamu tulis dikompilasi menjadi JavaScript murni yang sangat ringan dan efisien sebelum dijalankan di browser. Pendekatan ini membuat performa aplikasi yang dibangun dengan Svelte menjadi sangat cepat dan responsif.
Svelte tidak memerlukan runtime tambahan. Saat pengguna mengakses aplikasimu, mereka hanya memuat kode hasil kompilasi yang sudah dioptimalkan—bukan keseluruhan framework seperti pada React atau Vue.
Berbeda dari pendekatan tradisional, Svelte bekerja sebagai sebuah compiler. Saat kamu membuat aplikasi dengan Svelte, kamu menulis komponen dalam file `.svelte` yang berisi HTML, JavaScript, dan CSS. File ini kemudian dikompilasi menjadi JavaScript murni yang siap dijalankan oleh browser.
Tidak ada proses Virtual DOM atau penambahan kode JavaScript saat aplikasi berjalan. Ini berarti waktu eksekusi aplikasi menjadi jauh lebih cepat karena beban kerja browser sangat ringan.
Dengan pendekatan build-time ini, aplikasi yang dibuat dengan Svelte cenderung memiliki ukuran file yang lebih kecil, waktu muat lebih cepat, serta performa yang tinggi—terutama di perangkat dengan spesifikasi rendah atau koneksi lambat.
Svelte bukan hanya sekadar framework JavaScript. Ia membawa berbagai keunggulan yang membuatnya istimewa, terutama dalam hal performa dan kemudahan pengembangan:
Framework seperti React dan Vue mengandalkan Virtual DOM untuk memperbarui tampilan UI. Proses ini, meskipun efisien, tetap membutuhkan waktu dan sumber daya.
Svelte menghilangkan kebutuhan akan Virtual DOM dan langsung menerapkan perubahan ke DOM secara nyata. Ini menjadikan aplikasi lebih cepat dalam merespons interaksi pengguna.
Dengan menyatukan struktur HTML, logika JavaScript, dan gaya CSS dalam satu file `.svelte`, pengembang bisa lebih mudah memahami, menulis, dan memelihara komponen. Ini sangat membantu, terutama dalam tim kecil atau proyek yang perlu dikelola dalam jangka panjang.
Karena tidak perlu runtime tambahan dan tidak membawa library besar saat runtime, aplikasi yang dibuat dengan Svelte jauh lebih ringan dibanding framework lainnya. Ini meningkatkan kecepatan loading halaman dan pengalaman pengguna.
Sebagian besar pekerjaan dilakukan saat proses build. Artinya, tidak ada library tambahan yang perlu dimuat saat aplikasi berjalan. Ini membuat aplikasi lebih cepat dan tidak membebani browser pengguna.
Svelte menggunakan pendekatan deklaratif yang memudahkan pengembang untuk menyusun logika UI. Cukup nyatakan apa yang ingin ditampilkan, dan biarkan Svelte menangani sisanya.
Svelte hadir dengan fitur seperti animasi, transition, lifecycle methods, dan reactive declarations yang bisa digunakan tanpa perlu menginstal library tambahan. Ini sangat mempercepat proses pengembangan.
CSS di dalam file `.svelte` secara otomatis hanya berlaku pada komponen tersebut, mencegah konflik gaya dan membuat pengelolaan styling jadi lebih rapi.
Meski menawarkan banyak kelebihan, Svelte tetap memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
Dibandingkan dengan React atau Vue, komunitas Svelte masih tergolong kecil. Hal ini bisa menyulitkan saat mencari solusi untuk masalah tertentu, terutama pada proyek kompleks.
Karena masih relatif baru, jumlah library atau plugin yang siap pakai untuk Svelte tidak sebanyak framework besar lainnya. Namun, ini terus berkembang seiring bertambahnya pengguna.
Svelte belum diadopsi secara luas oleh perusahaan besar, sehingga mungkin belum cocok untuk proyek enterprise skala besar yang membutuhkan dukungan jangka panjang atau integrasi dengan tools yang lebih matang.
Svelte sangat ideal untuk proyek-proyek tertentu. Berikut beberapa situasi di mana Svelte bisa menjadi pilihan terbaik:
Jika kamu mengembangkan aplikasi yang harus cepat dan ringan, seperti aplikasi mobile-first atau Progressive Web Apps (PWA), maka Svelte adalah pilihan tepat.
Svelte sangat cocok untuk tim kecil atau startup yang perlu mengembangkan aplikasi dalam waktu singkat dan dengan efisiensi tinggi.
Svelte memungkinkan kamu membangun prototype dengan cepat dan mudah, berkat sintaksis yang sederhana dan pendekatan yang langsung.
Jika aplikasi yang kamu bangun membutuhkan banyak interaksi real-time, Svelte mampu menangani logika UI kompleks dengan efisien tanpa menurunkan performa.
Namun, untuk proyek besar dengan kebutuhan integrasi kompleks atau ekosistem library yang luas, framework seperti React atau Angular masih lebih cocok karena dukungan komunitas dan ekosistemnya yang lebih matang.
Svelte JS adalah framework JavaScript yang membawa angin segar dalam dunia pengembangan web. Dengan mengandalkan kompilasi di waktu build dan menghilangkan kebutuhan akan Virtual DOM, Svelte menawarkan performa tinggi dan ukuran aplikasi yang kecil. Selain itu, struktur kode yang sederhana dan terpusat dalam satu file `.svelte` membuat proses pengembangan jadi lebih cepat dan menyenangkan.
Meski belum sepopuler React atau Vue, Svelte menunjukkan potensi besar dan terus berkembang. Jika kamu ingin mencoba pendekatan baru dalam membangun aplikasi web modern, Svelte adalah pilihan menarik yang layak dipertimbangkan.
Referensi: idwebhost.com